Pendahuluan Fisika Inti : Makalah Sifat-Sifat Atom
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar BelakangIstilah atom berasal dari Bahasa Yunani (atomos), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep ini pertama kali diajukan oleh para silfus India dan Yunani. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, hal ini membuktikan bahwa ‘atom’ tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Inti atom adalah sub materi yang dipelajari luas dalam bidang fisika dan kimia, tapi dalam hal ini kita akan membahas inti atom dari segi ilmu fisikanya, yaitu sebagai bagian dari mata kuliah pendahuluan fisika inti. Dalam inti atom ada beberapa hal yang dibahas yaitu sifat-sifat inti yang memuat isotop, spektrometer, massa inti dan ukuran inti. Berdasarkan penjelasan-penjelasan sebelumnya, maka hal itulah yang menjadi tujuan dalam mempelajari sifat-sifat inti.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah mengenai sifat-sifat inti adalah sebagai berikut.
- Apa defenisi isotop ?
- Apa definisi, prinsip dasar, bagian-bagian, garis besar tentang apa yang terjadi dalam alat dan ionisasi spektrometrri massa ?
- Bagaimana cara menentukan massa inti ?
- Bagaimana ukuran inti atom ?
3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah mengenai sifat-sifat inti adalah sebagai berikut.
- Mengetahui dan memahami defenisi isotop.
- Mengetahui dan memahami spektrometer massa.
- Mengetahui cara menentukan massa inti.
- Mengetahui ukuran inti.
BAB II
PEMBAHASAN
A. IsotopIsotop adalah unsur yang memiliki Nomor Atom (Proton) sama tapi Nomor massanya (Neutron) berbeda. Karena nomor atom merupakan identitas sebuah unsur, maka Isotop meski mempunyai nomor massa berbeda tetap di golongkan dalam satu unsur sama. Karena itu dalam tabel periodik, seluruh Isotop dari sebuah unsur terletak di tempat yang sama. Isotop dari setiap elemen akan memiliki jumlah elektron valensi yang sama sehingga mau tidak mau akan memiliki sifat kimia yang sama pula.
Contoh Isotop antara lain adalah:
Unsur
Isotop
Hidrogen (H)
11H, 12H, 13H
Helium (He)
23He, 24He,
Karbon (C)
612C, 613C, 614C
Nitrogen (N)
714N, 715N
Oksigen (O)
816O, 817O, 818O
Uranium (U)
92234U, 92235U, 92236U
Isotop suatu unsur meskipun memiliki sifat kimia yang hampir sama, tapi karakteristik dan sifat fisiknya berbeda antara isotop yang satu dengan isotop yang lain dalam satu unsur. Hal ini karena sifat fisik unsur biasanya di pengaruhi oleh jumlah Neutron yang ada dalam Nukleus. Sifat fisik unsur seperti titik leleh, titik didih, kerapatan dan lain-lain tergantung pada masa atom. Karena nomor masa suatu Isotop tidak sama, maka otomatis massa atomnya pun berbeda. Seperi kita ketahui Massa Atom di peroleh dari penambahan jumlah Massa Neutron+Massa Elektron+Massa Proton. Karena masa elektron sangat kecil, sehingga biasanya di abaikan. Karena itu akhirnya untuk mengukur massa atom hanya perlu di lakukan penambahan massa neutron dan massa proton saja, yang rumusnya adalah:
Massa Atom = Massa Neutron + Massa Proton
Setiap unsur dapat berubah menjadi isotopnya jika terjadi penambahan dan pengurangan nomor massa yang biasanya terjadi karena suatu reaksi atau aktivitas tertentu. Ada beberapa unsur isotop yang terdapat di alam dalam kondisi stabil seperti isotop Hidrogen dan Isotop Oksigen. Tapi beberapa Isotop ada yang bersifat tidak stabil seperti Isotop Uranium yang memiliki sifat radioaktif. Isotop yang bersifat radioaktif di sebut dengan radioisotop. Unsur isotop yang bersifat radioaktif memiliki banyak kegunaan, diantaranya:
Radioisotop dapat di gunakan untuk mendeteksi aktifitas radioaktif di alam,
Radioisotop dapat di gunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi-reaksi rumit seperi fotosintesis, hidrolisis, dll.
Radioisotop dari karbon dapat di gunakan sebagai penentu usia suatu benda di alam atau biasa di kenal dengan penanggalan karbon.
Radioisotop di gunakan untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit yang di derita manusia, seperi tumor, kanker, sirkulasi darah, dll.
Isotop adalah bentuk dari unsur yang nukleusnya memiliki nomor atom yang sama, tetapi jumlah proton di nukleus dengan massa atom yang berbeda karena mereka memiliki jumlah neutron yang berbeda. Kata isotop, berarti di tempat yang sama, berasal dari fakta bahwa seluruh isotop dari sebuah unsur - unsur terletak di tempat yang sama dalam tabel periodik. Secara bersama, isotop-isotop dari unsur-unsur membentuk suatu set nuklida. Sebuah nuklida adalah satu jenis tertentu nukleus atom, atau lebih umum sebuah aglomerasi proton dan neutron. Lebih tepat lagi untuk mengatakan bahwa sebuah unsur seperti fluorine terdiri dari satu nuklida stabil dan bukan dia memiliki satu isotop stabil.
Dalam nomenklatur ilmiah, isotop (nuklida) dispesifikasikan berdasarkan nama unsur tertentu oleh sebuah hyphen dan jumlah nukleon (proton dan neutron) dalam nukleus atom (misal, helium-3, karbon-12, karbon-14, besi-57, uranium-238). Dalam bentuk simbolik, jumlah nukleon ditandakan sebagai sebuah prefik naik-ke-atas terhadap simbol kimia (misal, 3He, 12C, 14C, 57Fe, 238U, dan lain-lain).
Atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi memiliki nomor massa yang berbeda disebut dengan isotop.
Contoh isotop:
Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektronnya sama. Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menentukan massa atom relatif (Ar), atom tersebut berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua isotop.
Contoh :
Oksigen di alam terdiri dari 3 isotop dengan kelimpahan sebagai berikut :
Hitunglah massa atom rata-rata (Ar) dari unsur oksigen ini ?
Jawab :
Isotop Stabil dan Isotop Tidak Stabil
Nuklida-nuklida dari unsur yang sama (dengan jumlah proton sama) tetapi jumlah neutron berbeda disebut isotop. Contoh isotop oksigen adalah: . Isotop yang mempunyai inti stabil disebut isotop stabil. Isotop tidak stabil mempunyai inti tidak stabil yang merupakan nuklida radioaktif dan akan meluruh. Nuklida yang dikenal terdapat lebih dari 3000 nuklida, sekitar 280 di antaranya adalah nuklida stabil dan lainnya adalah nuklida radioaktif. Beberapa contoh isotop stabil dan isotop tidak stabil adalah:
Unsur
Isotop stabil
Isotop tidak stabil
H
H1, H2
H3
K
K39, K41
K38, K40, K42, K44
Co
Co59
Co57,Co58,Co60, Co61
Pb
Pb206, Pb208
Pb205, Pb207, Pb209
B. Spektrometer Massa
1. Definisi Spektrometer Massa
Spektrometer massa adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk menentukan struktur kimia dari molekul organik berdasarkan perhitungan massa dari molekul tersebut serta pola fragmentasinya. Dalam spektrometri massa, molekul sampel dalam fase uap dibombardir dengan elektron berenergi tinggi (70eV) yang menyebabkan lepasnya satu elektron dari kulit valensi molekul tersebut. Molekul yang kehilangan satu elektron akan menjadi suatu kation radikal. Kation radikal tersebut mengandung semua atom-atom dari molekul asal, minus satu elektron, dan disebut ion molekul dan dinyatakan dengan M+. Kebanyakan kation yang dihasilkan dalam spektometer massa mempunyai muatan = 1 (z=1), sehingga m/z secara langsung menunjukkan massa dari kation tersebut.
Salah satu fungsi spektroskopi massa adalah identifikasi struktur kimia suatu molekul. Penentuan struktur molekul baik molekul organik maupun anorganik didasarkan pada pola fragmentasi dari ion-ion yang terbentuk ketika suatu molekul diionkan. Spektroskopi massa adalah suatu tekhnik analisis yang mendasarkan pemisahan bekas ion-ion yang sesuai dengan perbandingan massa dengan muatan dan pengukuran intensitas dari berkas ion-ion tersebut. Dalam spektroskopi massa, molekul–molekul senyawa organik ditembak dengan berkas elektron dan diubah menjadi ion-ion positif yang berenergi tinggi (ion - ion molekuler atau ion - ion induk), yang dapat dipecah-pecah menjadi ion-ion yang lebih kecil (ion- ion pecahan) atau fragmen. Lepasnya elektron dari molekul akan menghasilkan radikal kation. Pola fragmentasi suatu molekul sangat berbeda dengan molekul yang lain dan hasil analisisnya dapat berulang (reproducible).
M ➜ M+
Sebagai contoh, metanol memberikan ion molekul sebagai berikut:
CH3-O-H ➜ CH3-O-H + 2e-1m/z =32
Ion molekuler M+ selanjutnya terurai menjadi sepasang pecahan atau fragmen, yang dapat berupa radikal dan ion atau molekul kecil radikal.
M+ ➜ m1+ + m2
Ion-ion molekuler, ion-ion pecahan dan ion-ion radikal pecahan selanjutnya dipisahkan sesuai dengan massa dan muatannya oleh pembelokan medan magnet yang dapat berubah, dan akan menimbulkan arus pada kolektor yang sebanding dengan limpahan relatif molekul ion tersebut. Spektrum massa mengambarkan perbandingan limpahan relatif terhadap m/z (massa/muatan). Partikel-partikel netral yang dihasilkan dalam proses fragmentasi (m2) atau radikal (.m2) tidak dapat dideteksi dalam spektrometer massa. Spektrum massa akan menghasilkan puncak-puncak yang tercatat dalam rekorder, yang dipaparkan sebagai grafik batangan. Fragmen-fragmen disusun sedemikian sehingga peak-peak ditata menurut kenaikan m/z dari kiri ke kanan dalam spektrum. Intensitas peak sebanding dengan kelimpahan relatif fragmen-fragmen yang bergantung pada stabilitas relatif mereka. Puncak yang paling tinggi dinamakan base peak (puncak dasar) ditandai dengan nilai intensitas sebesar 100%; peak-peak yang lebih kecil misalnya 20%, 30%, adalah nilai relatif terhadap peak dasar. Puncak uang paling tinggi pada spektrum methanol adalah puncak M-1 pada m/z = 31. Puncak ini timbul karena lepasnya atom hidrogen dari ion molekul.
CH3-O-H ➜ CH2 = O + -H + H m/z = 31
2. Prinsip Dasar Spektrometer Massa
Apabila ada sebuah benda sedang bergerak lurus dan diberikan gaya luar ke arah samping maka benda itu tidak akan bergerak lurus, melainkan ia akan bergerak membelok ke arah samping karena adanya gaya luar tersebut. Misalkan anda sedang menghadapi sebuah bola meriam yang sedang melewati anda dan anda mau membelokkannya pada saat tepat lewat di depan anda. Dan alat yang anda punya hanyalah sebuah selang penyemprot air yang dihubungkan dengan sebuah pompa jet. Sejujurnya, apa yang anda lakukan. Itu tidak akan berpengaruh banyak. Karena bola meriam itu sangat berat dan ia tidak akan membelok dari jalur lurusnya. Tapi coba kita pikir lagi, anda mencoba membelokan sebuah bola tenis yang sedang bergerak dengan kecepatan yang sama dengan bola meriam tersebut dengan menggunakan selang penyemprot air yang sama. Karena bola tenis ini sangat ringan, maka ia akan membelok dengan amat sangat.
Berapa besar penyimpangan yang akan terjadi karena gaya luar itu, tergantung pada massa benda tersebut (dalam hal ini bola). Apabila kecepatan bola dan besarnya gaya luar itu diketahui anda bisa menghitung massa bola tersebut jika sudah diketahui bagaimana pola pembelokan yang terjadi pada bola tersebut. Semakin kecil pembelokan yang terjadi, berarti semakin berat massa bola tersebut.(Perhitungan yang sebenarnya tidaklah terlalu sulit) Prinsip diatas tersebut dapat juga diterapkan pada benda atau partikel seukuran atom.
Spektrometer massa adalah teknik analisis yang mengukur perbandingan massa dengan muatan. Spektrometer massa digunakan untuk menentukan massa partikel, komposisi unsur dari suatu sampel atau molekul serta untuk menuangkan struktur kimia dari molekul, seperti peptida dan senyawa lainnya. Prinsip spektrometer massa adalah pengionisasian senyawa kimia menghasilkan molekul atau fragmen molekul dan mengukur rasio massa atau muatan.
3. Bagian-Bagian Spektrometri Massa
Secara umum spektroskopi massa terdiri dari tiga bagian penting, yaitu tempat pengionan sampel, pemisahan ion, dan deteksi ion yang terbentuk. Sampel dimasukan kedalam chamber, diuapkan dengan menaikkan temperatur chamber, ditembak dengan elektron berenergi tinggi, ion fragmen yang terbentuk dipercepat dan dipisahkan dalam medan magnet, kemudian dideteksi dengan detektor.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, masing-masing bagian telah mengalami perubahan untuk meningkatkan kemudahan dalam penggunaan dan kemampuan alat dalam menganalisa. Saat ini, spektroskopi massa biasanya digunakan secara mandiri dalam analisa sampel atau digunakan bersama-sama dengan alat lain, seperti dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC), Kromatografi Gas (GC), Electroforesis Kapiler (CE) sehingga dikenal istilah HPLC-MS, GC-MS, dan CE-MS. HPLC, GC, atau CE berperan untuk memisahkan campuran sampel, yang selanjutkan setiap komponen yang sudah terpisah akan dianalisa satu persatu dalam MS.
4. Garis Besar Tentang Apa Yang Terjadi Dalam Alat Spektrometer Massa
Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom tersebut diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel bermuatan listrik dibelokkan dalam medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan (netral) tidak dibelokkan.
Urutannya adalah sebagai berikut:
Tahap pertama : Ionisasi
Atom di-ionisasi dengan ‘mengambil’ satu atau lebih elektron dari atom tersebut supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang biasanya membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur yang tidak pernah membentuk ion (sebagai contoh, argon). spektrometer massa ini selalu bekerja hanya dengan ion positif.
Tahap kedua : Percepatan
Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik yang sama.
Tahap ketiga : Pembelokan
Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet, pembelokan yang terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan semakin dibelokan. Besarnya pembelokannya juga tergantung pada besar muatan positif ion tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak elektron yang ‘diambil’ pada tahap 1, semakin besar muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin besar.
Tahap keempat : Pendeteksian
Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut dideteksi dengan secara elektrik.
5. Ionisasi Spektrometri Massa
Berdasarkan pola ionisasinya, spektrometer massa dibagi menjadi :
- EI-MS (Elektron Impact – Mass Spectrometer)
Pola ionisasi sampel dengan berkas elektron berenergi tinggi (electron bombardent)
Karena energinya tinggi, maka fragmentasi banyak dan kelimpahan M+ dan relatif kecil. Intensitas puncak ion molekul kecil, bahkan sering tidak nampak, sehingga kadang menyulitkan interprestasi spektra.
- CI-MS (Chemical Ionization – Mass Spectrometer)
Pola ionisasinya menggunakan gas (mis: metan, isobutan atau ammonia) yang diionkan.
Energi ionisasi lebih kecil dibanding EI-MS, sehingga fragmentasinya lebih kecil dan kelimpahan relatif M+ tinggi.
Dalam spectra CI, informasi mengenai BM molekul sample diperoleh dari protonasi molekul sample, dan harga m/z yang diperoleh adalah satu unit lebih besar dibanding BM yang sesungguhnya.
- FAB-MS (Fast Atom Bombardment – Mass Spectrometer)
Pola ionisasinya menggunakan ‘Fast Atoms’, misalnya He, Ne, Ar. Biasanya sample dilarutkan dulu dalam suatu matrix, misalnya gliserol kemudian dibombardment dengan fast atom misal Ne.
- FD-MS (Field Desorption – Mass Spectrometer)
Pola ionisasinya menggunakan medan magnet.
Sample diletakkan pada filament dan dipanaskan secara gradual menggunakan medan listrik (electric field).
Sample ionisasi by electron tunneling. Ions are M+ and [M + Na]+.
C. Massa Inti
Pengukuran massa inti mempunyai peranan penting dalam perkembangan fisika inti. Spektroskopi massa merupakan teknik pertama dalam pengukuran massa inti yang mempunyai ketelitian tinggi. Karena massa inti bertambah secara teratur dengan penambahan satu proton atau neutron, pengukuran massa-massa inti memungkinkan semua isotop stabil dipetakan.
Untuk menentukan massa inti dan kelimpahan (abudance) relatif dalam suatu sampel bahan yang mungkin merupakan campuran isotop-isotop yang berlainan, kita harus mempunyai cara untuk memisahkan isotop satu dengan isotop lainnya berdasarkan massanya. Untuk mengukur massa inti dengan ketelitian tinggi diperlukan alat canggih yang dikenal sebagai spektroskop massa. Massa-massa yang dipisahkan bisa difokuskan untuk membuat bayangan pada pelat fotografis; dalam hal ini instrumen itu disebut spektrograf. Apabila massa-massa yang dipisahkan dilewatkan celah pendeteksi dan direkam secara elektronis (misalnya sebagai arus), maka instrumen itu disebut spectrometer.
Gambar 1.1 menunjukkan bagan spektrograf massa.
Gambar 1.1 Bagan Spektrograf Massa
Semua spektroskop massa diawali oleh sumber ion, yang menghasilkan berkas atom atau molekul terionisasi. Sering kali uap dari bahan yang sedang diselidiki ditembaki dengan elektron-elektron untuk menghasilkan ion-ion; dalam kasus lain ion – ion dapat dibentuk sebagai lucutan bunga api antara elektrode – elektrode yang dilappisi oleh bahan tersebut. Ion-ion yang muncul dari sumber mempunyai rentangan kecepatan yang luas, seperti yang diduga untuk distribusi termal dan sudah barang tentu terdiri atas berbagai massa yang berbeda-beda.
Sumber ion menghasilkan berkas dengan distribusi termal kecepatan. Selektor kecepatan hanya melewatkan ion-ion yang dengan kecepatan tertentu, dan pemilihan momentum dilakukan oleh medan magnet seragam yang memungkinkan identifikasi massa secara individual.
Bagian berikutnya adalah selektor kecepatan, terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus. Dalam Gambar 1.1 medan listrik E akan melakukan gaya qE yang cenderung membelokkan ion-ion ke atas; medan magnet B akan melakukan gaya ke bawah sebesar qvB. Jika kedua gaya itu sama, ion-ion itu akan melewati selektor tanpa pembelokan, sehingga
Atau
v = …………………………………………………………………..1.1
Bagian terakhir adalah selektor momentum, yang pada dasarnya merupakan medan magnet seragam yang akan membelokkan berkas ke dalam lintasan lingkaran dengan jari-jari r yang dapat ditentukan
1.2
Atau
1.3
Karena q, v, dan B dapat ditentukan secara unik, masing-masing massa m muncul dengan r yang khusus. Sering kali medan magnet selektor kecepatan dan selektor momentum dijadikan satu sehingga
1.4
Untuk menentukan satu bagian dari 106 perlu diketahui semua besaran dalam Persamaan (1.4) dengan ketelitian semacam itu, yang tampaknya tidak mungkin dilakukan. Dalam praktik kita dapat mengalibrasi satu massa khusus, kemudian menentukan semua massa dengan pengukuran relatif. Massa acuan dalam ukuran massa atomik adalah 12 C , yang diambil secara tepat 12.000.000 . Untuk menentukan massa atom yang lain, misalnya 1 H , kita perlu melakukan pengubahan dalam E dan B, yang memungkinkan kalibrasi tersebut berlaku lagi. Akan lebih baik jika kita mengukur perbedaan kecil antara dua massa yang hampir sama. Sebagai contoh, misalnya kita mengatur peralatan untuk massa 128 dan mengukur perbedaan antara massa molekul C6H20 (tanpa nama) dan C8H10 (naftalen). Perbedaan ini diukur sebesar . Dengan mengabaikan koreksi energi ikat molekul terhadap perbedaanl itu, kita dapat menuluskan
׀
Jadi
m ׀
dengan ditentukannya nilai yang teliti ini, kita dapat mengatur peralatan untuk massa 28 sdan menentukan perbedaan antara C2H4 dan N2 :
׀
Sistem pengukuran perbedaan kecil antara dua massa yang terletak berdekatan ini dikenal sebagai metode kembar (dublet) massa. Spektrometer massa memungkinkan kita untuk mengukur kelimpahan (abudance) relatif berbagai isotop dari suatu unsur. Dengan mengukur arus yang melewati celah keluar (yang menggantikan pelat fotografis dalam Gambar 1.1), selama kita mengamati rentangan massa dengan mengubah E atau B, kita dapat memperoleh hasil seperti dalam Gambar 1.2. Berdasarkan luar relatif puncak-puncaknya kita dapat menentukan kelimpahan isotop- isotop stabil kripton:
Gambar 1.2.Analisis Spektrum Massa dari Kripton
Ordinat untuk puncak-puncak pada kedudukan massa 78 dan kedudukan massa 80 seharusnya dibagi 10 untuk menunjukkan puncak-puncak sebenarnya dibandingkan dengan puncak-puncak massa lainnya
0,356 % 11,5 %
2,27 % 57,0 %
11,6 % 17,3 %
Massa – massa yang tidak muncul dalam bagan tersebut ditambah isotop – isotop dibawah dan diatas adalah radioaktif dan tidak terdapat di dalam kripton alam. Suatu sampel kripton alam yang khas akan terdiri dari campuran enam isotop stabil dengan komposisi relatif seperti di atas. Jika kita menjumlahkan massa enam isotop stabil tersebut dengan kelimpahan sebagai faktor bobot, kita dapat menghitung rata-rata massa atom kripton.
Yang identik dengan massa atom Kr yang diterima umum, seperti yang biasanya diberikan dalam table periodic unsur – unsure
D. Ukuran Inti
Mendefinisikan secara tepat jari-jari inti atom sama sulitnya seperti untuk jari-jari sebuah atom. Semua eksperimen yang dilakukan untuk menentukan radius inti menunjukkan bahwa perkiraan secara kasar untuk radius inti adalah
Tetapan R0 harus ditentukan dari percobaan, dan salah satu percobaan khasnya adalah dengan menghamburkan partikel-partikel bermuatan (misalnya partikel alfa atau electron) dari inti atom guna menarik kesimpulan mengenai jari-jari inti atom dari distribusi partikel yang terhambur. Dari berbagai percobaan seperti itu kita ketahui nilai R0 sekitar 1,2×10-15m. (nilai sebenarnya, seperti dalam kasus fisika atom, bergantung pada bagaimana kita mendefinisikan jari-jari, dan nilai R0 biasanya berada dalam rentang 1,0×10-15m hingga 1,5×10-15m). Panjang 10-15m adalah 1 femtometer (fm, tetapi para fisikawan sering kali menyebut panjang ini 1 fermi, untuk menghargai jasa fisikawan Amerika keturunan Italia, Enrico Fermi.
BAB III
PENUTUP
A. KesimpulanKesimpulan dari makalah mengenai sifat-sifat inti adalah sebagai berikut.
- Isotop adalah unsur yang memiliki Nomor Atom (Proton) sama tapi Nomor massanya (Neutron) berbeda.
- Spektrometer massa adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk menentukan struktur kimia dari molekul organik berdasarkan perhitungan massa dari molekul tersebut serta pola fragmentasinya.
- Untuk menentukan massa inti dan kelimpahan (abudance) relatif dalam suatu sampel bahan yang mungkin merupakan campuran isotop-isotop yang berlainan, kita harus mempunyai cara untuk memisahkan isotop satu dengan isotop lainnya berdasarkan massanya.
- Semua eksperimen yang dilakukan untuk menentukan radius inti menunjukkan bahwa perkiraan secara kasar untuk radius inti adalah
B. Saran
Saran dari berbagai pihak yang telah membaca makalah ini sangat membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.
Comments
Post a Comment