LAPORAN PENGUKURAN MASSA


PENGUKURAN MASSA
A.     Pendahuluan
1.      Latar Belakang 
Mengukur adalah menaksir atau memperkirakan jumlah atau besar atau nilai dari sesuatu dengan suatu alat dan cara tertentu sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Besaran fisika (physics quantity) adalah sesuatu yang terkait dengan fenomena fisika yang merupakan sifat atau keadaan zat atau fenomena yang dapat diukur. Contoh besaran fisika adalah massa, panjang, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahaya, jumlah zat, luas, volume, tekanan, kecepatan, massa jenis, percepatan, gaya, usaha, energi, daya, momentum, impuls, tegangan listrik, tahanan listrik, konstanta pegas dan lain sebagainya. Mengukur suatu besaran fisika berarti menentukan nilai atau besar dari besaran itu dengan menggunakan alat dan cara tertentu. 
Mengukur suatu besaran fisika biasanya dilakukan dengan cara membandingkan nilai besaran yang akan diukur dengan satu nilai standar tertentu dari besaran yang sejenis, sehingga hasil dari pengukuran tersebut adalah berupa nilai (angka bilangan) dan satuan. Nilai merupakan besar perbandingan terhadap nilai standar, sedangkan satuan merupakan nama standar yang dipilih. Nilai satuan skala standar untuk besaran fisika tergantung jenis besarannya. Untuk satu besaran fisika tertentu bisa mempunyai beberapa pilihan dan ini akan terkait dengan alat ukur yang digunakan. Misalnya untuk besaran massa bisa mempunyai satuan gram karena diukur dengan neraca digital atau neraca O’Hauss yang berskala gram, atau mempunyai satuan kg karena diukur dengan neraca pasar atau neraca badan yang berskala kg.  
Massa merupakan sifat benda yang sering ingin diketahui berapa nilainya. Setiap benda mempunyai massa. Massa sebuah benda berpengaruh terhadap berat benda tersebut. Makin besar nilai massa sebuah benda, makin besar nilai berat benda tersebut. Perlu diungkapkan bahwa nilai massa sebuah benda tidak dipengarui oleh kedudukan atau letak benda tersebut. Massa mempunyai satuan standar internasional kg. 
Dari pernyataan diatas, maka perlu dilakukan praktikum percobaan mengenai pengukuran massa.
2.      Tujuan
Dari latar belakang diatas, maka tujuan percobaan pengukuran massa, yaitu:
a.       Untuk mengetahui cara mengukur massa benda padat dan cair
b.      Untuk mengukur masa jenis zat cair
             
B.     Kajian Teori
Standar SI untuk masa adalah sebuah silinder dari platinum-iridium yang tersimpan di Internasional  Bureau of  Weights and Measures dekat paris dan ditetapkan, dengan persetujuan internasional, sebagai massa dari 1 kilogram.  Duplikatnya telah dikirim ke laboratorium standardisasi di beberapa negara, dan masa dari benda lainnya dapat ditentukan dengan menimbangnya dengan duplikat tersebut. Duplikat kilogram standar di AS disimpan di dalam kubah di NIST. Standar ini dipindahkan, tidaklebih dari sekali etahun, untuk mengecek duplikat-duplikat yang digunakan di tempat lain. Sejak 1889, standar ini telah dua kali dibawa ke perancis untuk dibandingkan kembali dengan standar aslinya. Massa atom dapat dibandingkan antara satu dengan yang lainnya secara lebih teliti daripada membandingkannya dengan kilogram standar. Untuk alaan ini, dibuatlah standar massa kedua, yaitu atom karbon-12, yang dengan persetujuan internasionla telah ditetapkan sebagai masa dari 12 satuan massa atom (u). Hubungan antara dua satuan tersebut adalah
.................................................................... (2.1)
Dengan ketidakpastian ± 10 pada dua tempat desimal terakhir. Seorang ilmuwan dapat menentukan massa dari atom lain relatif terhadap masa karbon-12 ini melalui eksperimen, dengan ketelitian yang wajar. Kekurangan kita saat ini adalah sarana yang dapat diandalkan untuk memperluas ketelitian tersebut sampai ke satuan massa yang lebih umum seperti kilogram (Halliday,2010).
Massa suatu benda adalah ukuran banyak zat yang terkandung dalam suatu benda. Sedangkan massa jenis adalah besaran yang menunjukkan perbandingan antara massa dengan volume suatu benda, sebagaimana yang dikemukakan bahwa “massa jenis suatu benda adalah massa benda itu dibagi dengan volumenya”. Dapat ditulis dengan persamaan:
....................................................................................................... (2.2)
dimana:
ρ = massa jenis air (kg/m3)
m = massa benda (kg)
v = volume benda (m3)                                                                (Nurlaili,2010)
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai bahwa batu terasa lebih ringan bila diangkat di dalam air, kapal yang terbuat dari besi dapat terapung di atas permukaan air laut.Orang pertama yang menjelaskan peristiwa di atas adalah Archimedes, yang menyatakan bahwa di dalam air timba akan mendapat gaya ke atas sehingga timba terasa ringan, dapat dijelaskan seperti gambar 2.1.
Gambar 2.1 Fenomena hukum archimedes
Dari gambar 1.1 dapat kita lihat bahwa besarnya berat benda di udara adalah:
.......................................................................................... (2.3)
Sedangkan berat benda di dalam air, yaitu :
.............................................................................. (2.4)
dimana:
m = massa benda (kg)
g = percepatan grafitasi bumi (m/s2)
W = berat benda (N)
Fa = gaya ke atas (N)
Dari persamaan (2.4) di atas tampak jelas bahwa Wair lebih kecil dari Wudara.Jadi berat benda dalam air lebih keci dari pada di udara (Giancolli, 2014).

C.     Metode Praktikum
1.      Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan pengukuran massa dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Alat dan bahan beserta fungsinya yang digunakan pada percobaan pengukuran massa.
No.
Nama Bahan
Fungsi
1
Beban 50 g
Sebagai objek pengukuran massa
2
Balok aluminium
Sebgai objek pengukuran massa
3
Neraca digital
Sebagai alat pengukur massa
4
Gelas kimia
Sebagai wadah larutan air dan garam
5
Silinder ukur
Sebagai objek pengukuran massa, dan wadah air
6
Air
Sebagai bahan pelarut, objek pengukuran massa
7
garam
Sebagai bahan terlarut
8
Minyak goreng
Sebagai bahan pengukuran  massa


2.      Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan pengukuran massa adalah sebagai berikut.
a.      Pengukuran massa
1)      Melakukan penimbangan berturut-turut terhadap :
-          Sebuah beban.
-          Dua buah beban.
-          Balok aluminium.
-          Silinder ukur kosong.
-          Silinder ukur diisi 50 mL air.
-          Satu sendok garam.
2)      Mencatat semua hasil pengamatan kedalam tabel hasil pengamatan.
3)      Melarutkan garam yang telah ditimbang ke dalam 50 mL air di dalam gelas kimia.
4)      Menimbang gelas ukur yang telah berisi larutan tadi.
b.      Pengukuran  massa jenis zat cair
1)      Mengukur (menimbang) massa silinder ukur kosong (m0) dan mencatat hasilnya ke dalam tabel.
2)      Mengisikan air kedalam silinder ukur sampai 20 mL.
3)      Mengukur (menimbang) massa silinder ukur yang berisikan air (m1) dan mencatat hasilnya kedalam tabel.
4)      Mengulangi langkah 2 dan langkah  3, untuk volume air 40 mL dan 60 mL.
5)      Melengkapi isian tabel di bawah, dan melakukan pula percobaan (langkah 2 s/d 4) untuk minyak goring.
Masa jenis  .

D.    Hasil dan Pembahasan
1.      Hasil Pengamatan
Berdasarkan percobaan pengukuran panjang yang telah dilakukan diperoleh data pengamatan seperti pada tabel berikut.
1)      Pengukuran Massa
Tabel  2.2 menentukan massa benda padat percobaan pengukuran massa
No.
Bahan yang Ditimbang
Massa (kg)
1
Satu beban
0,05025
2
Duan beban
0,1004
3
Silinder ukur kosong (a)
0,03741
4
Silinder ukur diisi 0,05 L air (b)
0,08602
5
Massa 0,05 L air (b-a)
0,04861
6
Garam (c)
0,00735
7
Silinder ukur + Larutan (d)
0,09272
8
Larutan garam (d-a)
0,05531

2)      Pengukuran Massa Jenis Zat Cair
Tabel 2.3 menentukan massa jenis zat cair percobaan pengukuran massa
m0 =  0,03728 kg
No.
Jenis Cairan
Massa Silinder Ukur Cairan (kg)
Massa Cairan (kg)
Volume Cairan (L)
Massa Jenis Cairan (kg/L)
1
Air
0,05553
0,01825
0,02
0,9125
0,07704
0,03976
0,04
0,994
0,09715
0,05987
0,06
0,997833
2
Minyak goreng
0,05363
0,01635
0,02
0,8175
0,07221
0,03493
0,04
0,87325
0,089
0,05172
0,06
0,862

2.      Pembahasan
Pada percoobaan pengukuran massa dilakukan pengukuran massa sebanyak 6 kali pada beberapa benda dengan menggunakan neraca digital sebagai salah satu  alat ukur massa. Pertama mengukur massa sebuah beban diperoleh nilai massa beban sebesar 0,05025 kg. Kedua, mengukur massa dua buah beban diperoleh hasil  massa sebesar 0,1004 kg. Ketiga, mengukur massa silinder ukur diperoleeh massa silinder ukur kosong sebesar 0,03741. Keempat, Silinder ukur tersebut kemudian diisi air dengan volume sebesar 0,05 L maka bertambahlah massa silinder ukur tersebut sebesar 0,08602 kg. Dengan demikian dapat diketahui massa dari 0,05 L air yang dimasukkan kedalam silinder uur tadi dengan menyelisihkan massa silinder ukur yang diisi 0,05 L air dengan massa silinder ukur kosong. Sehingga diperoleh massa 0,05 L air sebsar 0,04861 kg. Kelima, mengukur massa 1 sendok garam yaitu diperoleh sebesar 0,00735 kg.. keenam, garam yang telah di ukur tadi dilarutkan dengan menggunakan air sebagai pelarut kemudian memasukkan kedalam silinder ukur. Sehingga diperoleh massa dari silinder ukur yang ditambah denga larutan gaaram yaitu sebesar 0,09272 kg. Larutan garam tersebut dapat diketahui massanya dengan menyelisihkan massa silinder ukur tambah larutan dengan silinder ukur kosong. Sehingga diperoeh massa larutan garam sebesar 0,05531 kg. Jadi, salah satu alat pengukur massa yaitu neraca digital, Semakin bertambah benda yang ditimbang maka massa akan smekain besar, Massa garam sebelum dan seudah dilarutkan tidaklah sama. 
Pada pengukuran massa jenis zat cairan ini dilakukan dua perlakuan yaitu mengukur massa jenis air dan mengukur maassa jenis miyak goreng untuk mengetahui perbedaan massa jenis dari air dan minyak goreng dengan volume yang sama. Pengukuran masa jenis suatu cairan dapat diketahui dengan membandingkan massa dengan volume cairan tersebut. massa cairan tersebut dapat diukur dengan meenggunakan neraca digital dan volume cairan tersebut dapat diukur dengan menggunaakan gelas ukur. Pada perlakuan pertama yaitu pengukuran massa jenis air dilakuakan dengan mengukur air pada gelas ukur hingga mencapai volume 0,02 L. Kemudian menimbang gelas ukur tambah 0,02 L air diperoleh massa sebesar 0,05553 kg. Untuk mengetahui massa cairan dapat diperoleh dengan menyelisihkan nilai massa silinder ukur  tambah cairan dengan massa silinder ukur kosong (0,03728 kg) sehingga diperoleh massa cairan sebesar 0,01825 kg. Dengan demikian dengan membanddingkan massa cairan dengan volume cairan diperolehlah massa jeenis cairan sebesar 0,9125 kg/L. Dengan cara yang sama untuk volume 0,04 L dan 0,06 L diperoleh massa jenis air secaara berturut-turut yaitu 0,994/L dan 0,997833 kg/L. Untuk perlakuan yaitu kedua pengukuran massa jenis minyak goreng dengan menggunakan cara dan variasi volume yang sama yaitu 0,02 L, 0,04 L, dan 0,06 L diperoleh massa jenis minyak goreng diperoleh massa jenis minyak goring secara berturut-turut sebesar 0,8175 kg/L, 0,87325 kg/L dan 0,862 kg/L. Jadi, berdasarakan data pengamatan tersebu dapat dipahami bahwa bila massa/volume bahan ditambah, massa jenis bahan juga akan semakin besar, dan massa jenistergantung jenis benda/bahan.


E.     Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
a.       Semakin bertambah massa yang ditimbang, maka massanya semakin besar
b.      Neraca adalah alat untuk menimbang massa benda
c.       Sebelum dan sesudah dilarutkan massa zat berubah. Massaa benda sebelum dilarutkan lebih besar dibandingkan dengan massa benda setelah dilarutkan.
d.      Bila massa/volume bahan ditambah maka massa jenis bahan juga semakin besar, dengan kata lain massa cairann berbanding lurus dengan massa jenis cairan.
2.      Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum pengukuran massa adalah sebagai berikut :
a.       Untuk laboran
Agar memperbanyak alat-alat praktikum seperti mikrometer sekrup, neraca digital, gelas ukur, dan lain sebagainya agar pada saat prkatikum tidak saling menunggu alat, sehingga menghambat jalannya parktikum.
b.      Untuk asisten
Terima kasih atas pengertian dan kesabarannya.
c.       Untuk praktikan
Agar tetap tertib pada saat ada waktu luang seperti lagi menunggu alat agar tetap duduk ditempat supaya tidak mengganggu praktikan lain.

                                                   DAFTAR PUSTAKA
Giancolli. 2014. Prinsip dan Aplikasi Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Erlangga. Jakarta..
Hallliday. 2010. Fisika Dasar Edisi 7 jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Nurlaili. 2010. Mengukur Massa Jenis Air dan Minyak Tanah Dengan Menggunakan Hukum Archimedes. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Lhokseumawe. Aceh. 
Selengkapnya klik di sini.

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PENGUKURAN PANJANG

LAPORAN PRAKTIKUM : PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI DENGAN METODE AYUNAN BANDUL