LAPORAN PENYEBAB KENAIKAN SUHU DAN PENGUAPAN
MENGAMATI PENYEBAB KENAIKAN
SUHU
DAN PENGUAPAN
A.
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Dengan
mempelajari salah satu besaran fisika yang sangat penting, yaitu suhu. Suhu adalah besaran fisika yang hanya dapat
dirasakan. Tubuh kita dapat merasakan suhu dalam bentuk rasa panas atau dingin.
Ketika menyentuh es, otak memberikan informasi rasa dingin. Ketika berada di
terik matahari, otak memberikan informasi rasa panas. Tampak di sini bahwa suhu adalah ukuran derajat
panas suatu benda.
Saat musim dingin, suhu udara di belahan bumi utara
atau selatan turun sangat tajam.
Bahkan suhu bisa berada di bawah nol derajat celcius. Akibatnya, uap air di
udara berubah wujud menjadi padat dalam bentuk butiran-butiran es yang kita
kenal dengan salju. Suhu rendah di daerah tersebut terjadi karena kurangnya
sinar matahari yang diterima oleh daerah tersebut.
Panas atau dinginnya suatu benda tentulah
dipengaruhi oleh faktor-faktor di sekitarnya. Namun, tidak diketahui faktor apa
sajakah yang menyebabkan terjadinya kenaikan ataupun penurunan suhu suatu
benda.
Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukannya praktikum untuk
mengetahui faktor-faktor terjadinya penguapan air dan penyebab terjadinya
kenaikan suhu pada benda.
2.
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan mengamati arus konveksi, penyebab
kenaikan suhu, perubahan wujud dan penguapan adalah sebagi berikut:
a.
Untuk
mengetahui penyebab kenaikan suhu benda.
b.
Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi cepatnya penguapan.
B. Kajian Teori
Perpindahan kalor terjadi dari suatu fluida yang
temperatur lebih tinggi kepada fluida yang temperaturnya lebih rendah. Kalor yang dipindahkan
diantara kedua fluida itu, besarnya sangat tergantung pada kecepatan aliran
fluida, arah alirannya, sifat-sifat fisik fluida, kondisi permukaan dan luas
bidang perpindahan panas serta beda temperatur diantara kedua fluida. Ada 3
macam mekanisme perpindahan kalor, yaitu: 1. Secara molekuler, yang disebut
dengan perpindahan kalor konduksi. 2. Secara aliran yang disebut dengan
perpindahan kalor konveksi 3. Secara gelombang elektromagnet yang disebut
dengan perpindahan kalor radiasi. Dimana masing-masing sistem memiliki ciri
atau karakter tertentu sesuai dengan prosesnya. Dalam suatu peristiwa, tiga
cara perpindahan kalor tersebut dapat terjadi secara bersamaan (Firmansyah,
2014).
Konsep perpindahan panas massa (air) yang merupakan
dasar dari proses pengeringan. Perpindahan salah satu unsur larutan fluida dari
daerah yang konsentrasinya lebih tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih
rendah dikatakan perpindahan massa (air). Pemahaman terhadap mekanisme
perpindahan massa dapat dikatakan analogi terhadap perpindahan panas, yaitu laju perpindahan panas maupun
perpindahan massa bergantung pada potensial maupun penggerak dan tahanan. Dalam
operasi-operasi perpindahan massa tertentu harus diperhatikan perpindahan panas
tertentu yang terjadi bersamaan. Dalam kondisi ini panas berpindah dalam arah
yang berlawanan dengan perpindahan massa. Di samping itu letak perbedaan antara
keduanya adalah perpindahan panas yang terjadi dalam arah yang mengurangi
gradien suhu yang ada, sedangkan perpindahan panas terjadi dalam arah yang mengurangi gradien konsentrasi
yang ada dan juga perpindahan panas akan terhenti bila tidak terjadi perbedaan
suhu, sedangkan massa terhenti bila gradien konsentrasi berkurang sampai
menjadi nol. Dalam fenomena yang ada, maka pengering adalah suatu proses
perpindahan panas pada uap air pada suatu bahan, yang memerlukan energi untuk
menguapkan kandungan air dari permukaan bahan yang akan dikeringkan oleh media
pengering, biasanya berupa panas. Dan pengeringan pada dasarnya merupakan
proses pengeluaran kandungan air bahan hingga mencapai kandungan tertentu agar
tidak terjadi kerusakan pada bahan tersebut. Dasar pengeringan adalah
terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan uap air antara
udara dengan bahan yang dikeringkan. Dalam hal ini kandungan uap air udara
lebih sedikit sehingga terjadi penguapan. Kemampuan udara membawa uap air akan
bertambah besar jika kecepatan udara yang mengalir dipercepat. Bila tidak
mengalir maka kandungan uap air di sekitar bahan yang dikeringkan makin jenuh
sehingga pengeringan makin lambat (Nugroho, 2010).
C. Metode Praktikum
1.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini dapat
dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Alat dan Bahan pada Percobaan Penyebab Kenaikan Suhu, dan Penguapan beserta Fungsinya.
No.
|
Alat dan Bahan
|
Fungsi
|
1
|
Es
berwarna
|
Sebagai
objek pengamatan
|
2
|
Es batu
|
Sebagai
objek pengamatan
|
3
|
Air
|
Sebagai
objek pengamatan
|
4
|
Minyak
kelapa
|
Sebagai
objek pengamatan
|
5
|
Gelas
beker
|
Sebagai
wadah menyimpan air dan minyak
|
6
|
Termometer
|
Untuk
mengukur kenaikan suhu
|
7
|
Silinder
ukur
|
Untuk
mengukur volume air dan minyak
|
8
|
Stopwatch
|
Untuk
mengukur waktu
|
9
|
Hot Plate
|
Sebagai
pemanas
|
2.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut
:
a.
Penyebab
Kenaikan Suhu
1)
Menyiapkan
200 g minyak kelapa dan 200 g air.
2)
Mengukur
suhu mula-mula minyak kelapa. Kemudian, memanaskan dan mengukur waktu yang
diperlukan untuk mencapai 60˚.
A B
Gambar 4.3 Pengukuran Suhu Awal Minyak Kelapa (A) dan Proses Pemanasan
Minyak Kelapa (B)
3)
Mengulangi langkah 2 untuk air 200 g dengan pemanas (Hot Plate) yang sama.
A B
Gambar 4.4
(A) Pengukuran Suhu Awal air dan (B) Proses Pemanasan Air
b.
Penguapan
1)
Mengukur
volume awal air.
2)
Memasukkan
air dalam gelas beker 1 dan 2 (dengan ukuran yang berbeda).
Gambar 4.6 Dua Gelas Beker yang Berisi Air dengan Volume yang Berbeda
3)
Memanaskan
hingga mendidih.
4)
Menunggu
sampai beberapa saat.
5)
Mengukur
kembali volume akhir.
D. Hasil
dan Pembahasan
1. Data
Pengamatan
a)
Penyebab
Kenaikan Suhu
Data pengamatan pada percobaan penyebab kenaikan suhu
dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.3 Data Pengamatan pada Percobaan Penyebab Kenaikan Suhu
No
|
Bahan
|
Volume
|
Suhu
|
Waktu Mencapai Suhu 60o
|
|
Sebelum Dipanasi
|
Setelah Dipanasi
|
||||
1
|
Air
|
100
mL
|
30˚
C
|
60˚
C
|
3,14
s
|
2
|
Minyak
Kelapa
|
100
mL
|
30˚
C
|
60˚
C
|
1,12
s
|
b)
Penguapan
Data pengamatan pada percobaan penguapan dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Tabel 4.5 Data Pengamatan Percobaan Penguapan
Volume Awal air
(V0) (mL)
|
Volume Akhir air
(V1) (mL)
|
Volume Air (V1-V0)
(mL)
|
Waktu (s)
|
100
|
75
|
25
|
900
|
200
|
198
|
2
|
900
|
2. Pembahasan
Air dan minyak kelapa merupakan bahan yang akan
diamati penyebab kenaikan suhunya dengan jumlah volume dan suhu yang sama.
Berdasarkan data pengamatan waktu yang diperlukan air hingga mencapai suhu 60oC
yaitu selama 3,14 sekon. Sementara waktu yang dibutuhkan minyak kelapa untuk
mencapai suhu 60oC yaitu selama 1,12 sekon. Berdasarkan data
tersebut dapat dipahami bahwa minyak kelapa mengalami kenaikan suhu yang lebih
cepat dibandingkan dengan air. Hal tersebut terjadi karena kalor jenis minyak
lebih kecil daripada air. Semakin besar kalor jenis suatu benda, maka akan
lebih banyak kalor yang dibutuhkan untuk memanaskannya/ mendidihkannya. Dan
semakin kecil kalor jenisnya, maka akan lebih sedikit kalor yang dibutuhkan.
Dengan demikian, penyebab kenaikan suhu suatu zat adalah kalor jenis zat itu
sendiri.
Berdasarkan
data pengamatan pada gelas pertama dengan volume air 100 mL setelah dipanaskan
selama 900 sekon dan dibiarkan sampai dingin diperoleh volume akhirnya yaitu 75
mL artinya volume air yang hilang karena penguapan sebesar 25 mL. Pada gelas
kedua dengan volume air 200 mL setelah dipanaskan selama 900 sekon dan
dibiarkan sampai dingin diperoleh volume akhirnya yaitu 198 mL artinya volume
air yang hilang karena penguapan sebesar 2 mL. Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa air dengan volume 100 mL penguapannya lebih besar
dibandingkan air dengan volume 200 mL. Hal ini terjadi karena air dengan volume
yang lebih kecil akan lebih cepat mendidih dibandingkan dengan air yang
volumenya lebih besar.
Comments
Post a Comment