LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI OSILASI TEREDAM DENGAN MENGGUUNAKAN SOFTWARE TRACKER 4.86



SIMULASI OSILASI TEREDAM DENGAN MENGGUUNAKAN SOFTWARE TRACKER 4.86


A.    Pendahuluan
1.      Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai peristiwa bergetarnya sebuah benda. Jika Sebuah partikel bergerak bolak-balik (bergetar) melalui lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi. Salah satu system fisis yang mengikuti gerak harmonic sederhana adalah pegas.
Pegas adalah suatu benda yang apabila salah satu ujungnya di pegang tetap atau digantungkan tetap dan kemudian diberikan sebuah gaya maka akan mengalami pertambahan panjang. Pegas memiliki sifat elastisitas yaitu sifat suatu benda untuk kembali kebentuk semula ketika gaya yang bekerja atau gaya yang diberikan telah hilang.
Pegas yang diberikan gaya kemudian dilepaskan akan mengalami gerak osilasi. Setelah sekian lama pegas akan berhenti berosolasi. Hal ini dikatakan sebagai osilasi teredam dikarenakan adanya gesekan
(Khotimah, 2011).
Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukanlah percobaan simulasi osilasi teredam dengan menggunakan Software Tracker 4.86 untuk menentukan konstanta redaman dan membuat grafik hubungan antara y dan t pada pegas.


2.      Tujuan
Tujuan dari praktiku simulasi osilasi teredam dengan menggunakan Software Tracker 4.86 adalah untuk :
a.       Menentukan konstanta redaman pegas di udara dan konstanta redaman pegas di dalam fluida
b.      Membuat grafik hubungan  antara y dan t untuk menentukan konstanta redaman pegas
B.     Kajian  Teori
      Pendulum yang terdiri dari beban massa m yang digantung pada tali tak bermassa sepanjang  L. pendulum ini mengalami gaya gesek yang sebanding dengan kecepatannya mengikuti persamaan :
                         = -bv ..................................................................................(8.1)
Dengan b merupakan parameter redaman akibat gesekan. Dengan adanya gaya gesek ini untuk sudut awal  yang kecil persamaanya menjadi :
                         +    +  θ = 0 ……………………………………………(8.2)
Penyelesaian dari persamaan (8.2) diatas berbentuk :
                        θ (t) =    cos ( t) ………………………...………….…(8.3)
dengan :
                        ω = frekuensi anguler
                        ᵝ = koefisien redaman mengikuti hubungan
                        ᵝ =  …….…...………………….……………….…...…....(8.4)
Selain berefek pada nilai amplitudo yang menurun secara eksponensial, redaman juga mempengaruhi frekuensi osilasi. Frekuensi osilasi dalam persamaan (8.3) berbeda dari frekuensi osilasi alaminya ( ) mengikuti hubungan :
                        2 = 2 - ᵝ2 ………………………………………….….…(8.5)
(Limiansi, 2013).
Osilasi merupakan fenomea alam yang terjadi apabila sistem diganggu dari posisi kesetimbangan. Osilasi ini terjadi secara terus menerus selama sistem masih diberikan usikan berupa gaya (Sutrisno, 1977).
Diasumsikan cairan memberikan suatu gaya redaman (damping force) d yang sebanding dengan kecepatan  pada baling-baling dan balok (sebuah asumsi yang akurat jika baling-baling bergerak lambat). Maka, untuk komponen sepanjang sumbu x pada gambar 1, kita meiliki
                         = -bv ………………………………...…….......…………...(8.6)
b adalah konstanta redaman (damping konstant) yang tergantung pada karakteristik dari baling-baling dan cairan dan memiliki satuan SI kilogram per detik. Tanda minus menunjukan bahwa  melawan gerak. Gaya pegas pada balok adalah  = -kx. Diasumsikan bahwa gaya gravitasi pada balok dapat diabaikan relative terhadap  dan . Kemudian dapat ditulis huku kedua Newton untuk komponen-komponen sepanjang sumbu x (  =  ) karena
                        -bv – kx = ma………………………..………………….…....(8.7)
 (Halliday, 2010).
Gerak ayunan bandul sederhana berkaitan dengan panjang tali, sudut awal, massa bandul, amplitude, dan periode ayunan. Periode ayunan sebanding dengan akar dari panjang tali dan sebanding dengan besar sudut awal simpangan ayunan, sedangkan massa bola tidak mempengaruhi nilai rata-rata periode ayunan. Secara matematis dapat ditulis
                        T = 2    …………………………………………………....(8.8)
secara umum panjang tali yang digunakan untuk mengikat bandul merupakan tali tanpa massa dan tidak dapat mulur. Dan bandul yang digunakan dianggap sebagai massa titik. Jika tidak ada gesekan maka suatu ayunan akan terus berosolasi tanpa berhenti. Namun, kenyataannya jika diayunkan, setelah sekian lama amplitudo osilasi berkurang dan akhirnya akan berhenti. Hal ini dikatakan sebagai osilasi teredam dikarenakan adanya gesekan
(Khotimah, 2011).
Pada kenyataannya, amplitudo osilasi makin lama makin berkurang hingga akhirnya menjadi nol. Hal ini terjadi karena  pengaruh gaya gesekan. Contoh gesekan ini misalnya gesekan oleh udara, hembusan angina, gesekan dengan air seperti pada sistem pegas yang ditunjukkan oleh gambar 8.1 dan lainnya . osilasi yang demikian disebut osilasi harmonik teredam.
 Gambar 8.1 Getaran Selaras Teredam Sistem Massa Pegas yang dibenamkan ke Dalam Air dan Kurva Redaman pada Sistem Itu

Pada getaran teredam bekerja gaya pemulih dan gaya gesekan yang besarnya berlawanan dengan gerak benda (Anonim, 2013).




C.    Metode Praktikum
1.      Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini dapat dilihat pada Tabel 8.1.
Tabel 8.1. Alat dan Bahan pada Percobaan Simulasi Osilasi Teredam dengan  Menggunakan Software Tracker 4.86
N0
Alat dan Bahan
Fungsi
1
Komputer
Untuk melihat rekaman video
2
Kamera Hp
Untuk merekam osilasi teredam pegas
3
Software tracker 4.86
Untuk menganalisis osilasi teredam pegas
4
Pegas
Sebagai objek pengamatan
5
Beban
Sebagai pemberat
6
Wadah air
Untuk tempat air (fluida)
7
Stand penyangga
Untuk tempat menggantungkan pegas
8
Mistar
Untuk mengukur panjang pegas

2.      Prosedur kerja
Prosedur kerja yang di laksanakan pada praktikum ini simulasi osilasi teredam dengan menggunakan software tracker 4.86 yaitu sebagai berikut.
a.       Penentuan konstanta redaman pegas di udara
1)      Menggantungkan pegas tunggal padda statif yang tersedia dan pada ujung pegas lain di gantungkan beban (m= 0,1 kg) pada pegas.
2)      Mengaktifkan Hp dan mengaktifkan kamera perekam.
3)      Mengarahkan kamera Hp tersebut pada pegas yang telah digantung beban dan merekam aktivitas osilasi pegas.
4)      Menganalisis hasil rekaman berupa aktivitas osilasi pegas pada program  Tracker 4.86.

b.      Penentuan Konstanta Redaman Pegas di dalam Fluida
1)      Menggantungkan pegas tunggal pada statif atau stand penyangga yang tersedia dan pada ujung pegas lain menggantungkan beban (m = 1 kg) pada pegas.
2)      Memasukkan ujung pegas yang diberi beban kedalam wadah yang berisi air (fluida).
3)      Mengaktifkan Hp dan mengaktifkan kaera perekam.
4)      Mengarahkan kamera Hp tersebut pada pegas yang telah digantungkan beban dan merekam aktivitas silasi pegas.
5)      Menganalisis hasil rekaman berupa aktivitas osilasi pegas pada program Tracker 4.86.
D.    Hasil dan Pembahasan
1.      Hasil
a.    Data Pengamatan
Data pengamatan pada percobaan kali ini dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.
a)      Di Udara
Tabel 8.2 Data Pengamatan pada Percobaan Simulasi Osilasi Teredam dengan Menggunakan Sftware Tracker 4.86 untuk Penentuan Konstanta Redaman di Udara  
t (s)
y (m)
0.00E+00
-1.06E-02
8.31E-02
6.19E-02
1.66E-01
1.59E-01
2.49E-01
2.14E-01
3.32E-01
1.96E-01
4.16E-01
1.38E-01
4.99E-01
8.06E-02
5.82E-01
-5.62E-03
6.65E-01
4.37E-03
7.28E-01
5.19E-02
7.91E-01
1.01E-01
8.54E-01
1.47E-01
9.18E-01
1.66E-01
9.81E-01
1.53E-01
1.04E+00
9.56E-02
1.11E+00
3.31E-02
1.17E+00
-2.44E-02
1.23E+00
-6.94E-02
1.30E+00
-6.31E-02
1.36E+00
-3.19E-02
1.42E+00
-9.37E-03
1.49E+00
4.06E-02
1.55E+00
7.19E-02
1.61E+00
7.94E-02
1.68E+00
4.56E-02
1.74E+00
-8.12E-03
1.80E+00
-5.94E-02
1.86E+00
-1.17E-01
1.93E+00
-1.28E-01
1.99E+00
-1.17E-01
2.05E+00
-8.19E-02
2.12E+00
-3.81E-02
2.18E+00
1.87E-03
2.24E+00
4.44E-02
2.31E+00
3.69E-02
2.37E+00
5.62E-03
2.43E+00
-3.69E-02
2.50E+00
-9.06E-02
2.56E+00
-1.04E-01
2.62E+00
-1.04E-01





b)      Di dalam Fluida
Tabel 8.3 Data Pengamatan pada Percobaan Simulasi Osilasi Teredam dengan Menggunakan Sftware Tracker 4.86 untuk Penentuan Konstanta Redaman didalam Fluida
t (s)
y (m)
0.00E+00
1.20E-02
7.31E-02
3.79E-02
1.46E-01
4.52E-02
2.19E-01
3.86E-02
2.93E-01
2.26E-02
3.66E-01
6.65E-03
4.39E-01
-1.99E-03
5.12E-01
4.65E-03
5.85E-01
1.66E-02
6.58E-01
2.93E-02
7.31E-01
3.39E-02
8.04E-01
2.59E-02
8.78E-01
1.66E-02
9.51E-01
5.98E-03

b.      Analisis Data
1.      Grafik Osilasi Redaman Pegas
a)      Di Udara
Gambar 8.2. Grafik Hubungan Antara t dan y pada Penentuan Konstanta Redaman Pegas di Udara

b)      Di dalam Fluida
Gambar 8.3. Grafik Hubungan Antara t dan y pada Penentuan Konstanta Redaman Pegas di dalam Fluida

2.      Menentukan Konstanta Redaman Pegas
a)      Di Udara
Menggunakan persamaan garis
y = mx + c
y = -0.018 x + 0.028
maka     m = -0.018 kg/s
karena   m = b
jadi,       b = 0.018 kg/s
b)      Di dalam Fluida
Menggunakan persamaan garis
y = mx + c
y = -0.078 x + 0.129
maka     m = -0.078 kg/s
karena   m = b
jadi,       b = -0.078 kg/s


3.      Menentukan Redaman Berdasarkan Persaan
a)      Menentukan Periode Osilasi (T)
1)      Di Udara
T =
   =  = 0.3525 s
2)      Di dalam Fluida
T =
=  = 0.256 s
b)            Menentukan Konstanta Pegas
1)      Di Udara
K =  =  
=
= -5.75 N/m
2)      Di dalam Fluida
K =  =
=                                    
= -0.47 N/m
c)      Konstanta Redaman saat di Udara
bi = [( ) (m( )) + ky]
= [( ) (1( )) + (-5.78) 0.05]
= 1.910082 kg/s
                           I =
                                =  = 0.865768 kg/s
                           ∆b = )2
                                 =  = 0.2167761 kg/s
                            =  + ∆b
                                   = 0.863768 + 0.216761
                                   = 1.082529 kg/s
                           =  + ∆b
                                   = 0.863768 - 0.216761
                                   = 0.649007 kg/s
Dengan cara yang sama untuk data yang lain pada medium fluida dapat dilihat pada Tabel 8.4 berikut.
Tabel 8.4. Penentuan Konstanta Redaman 
N0
Medium Getaran
b1
(kg/s)
1
(kg/s)
∆b
(kg/s)
 = ∆b (kg/s)
1
Udara
1.910082
0.865768
0.216761
1.082529 s/d 0.649007
2
Fluida
1.353431
0.128147
0.9720992
2.1002462 s/d 0.1560478

2.      Pembahasan
            Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari hasil analisis tracker jumlah data pada osilasi yang terjadi di udara lebih banyak dibanding dengan data pada osilasi yang terjadi di dalam fluida karena di udara lebih banyak berosilasi akibat gaya gesek yang mempengaruhinya tidak begitu besar dari pada di dalam fluida yang dipengaruhi oleh gaya gesek pada fluida yang begitu besar. Pada gambar grafik pegas didalam fluida memiliki amplitudo yang sedikit dan lebih cepat mengecil dibandingkan grafik ketika pegas diudara. Sehingga dalam percobaan ini, grafik ketika pegas di dalam fluida merupakan teredam kuat sedangkan ketika pegas diudara merupakan teredam lemah.
            Pada percobaan menentukan konstanta redaman pegas di udara dan konstanta redaman pegas di dalam fluida, berdasarkan analisis data konstanta redaman pegas diudara yang diperoleh adalah 0,319 kg/s dan konstanta redaman pegas didalam fluida 0,602 kg/s. Konstanta redaman pegas didalam fluida lebih besar dibandingkan konstanta redaman pegas diudara. Hal ini disebabkan karena gaya gesek fluida lebih besar dari pada gaya gesek udara.  Besarnya nilai konstanta pegas dapat dilihat pada analisis data sebelumnya dan diperoleh hubungan antara nilai konstanta pegas dan periode osilasi yang berbanding terbalik dengan yaitu jika periode osilasi pegas bernilai besar maka akan semakin kecil konstanta pegas dan begitupula sebaliknya. Untuk nilai konstanta redaman dapat dilihat pada tabel 8.4. Nilai konstanta redaan sebenarnya saat di udara yaitu  dari 1,08259 Kg/s sampai dengan 0,649007 Kg/s sedangkan nilai konstanta redaman pegas saat didalam fluida yaitu dari 2,1002462 Kg/s sapai dengan 0,1560478 Kgs. Dari data tersebut dapat di ketaui bahwa nilai konstanta redaman lebi besar di dalam fluida di bandingkan dengan nilai konstanta redaman pegas di udara.
            Berdasarkan dari data pengamatan dan hasil analisis data dapat di simpulkan bahwa pegas di dalam fluida meiliki redaman yang lebih besar di bandingkan dengan redaman pegas di udara. Hal ini sesuai dengan teori osilasi redaman yaitu benda yang bersilasi akan berhenti karena adanya gaya gesekan. Gaya gesekan di dalam fluida lebih besar daripada di udara sehingga akan teredam lebih cepat dengan demikian, teori-teori yang ada dapat di buktikan melalui praktiku ini dengan menggunakan software tracker 4,86 dan keberasilan praktikum ini cukup baik untuk membuktikan kebenaran teori.

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PENGUKURAN PANJANG

LAPORAN PENGUKURAN MASSA

LAPORAN PRAKTIKUM : PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI DENGAN METODE AYUNAN BANDUL