Percobaan Archimedes (Latar Belakang)
Archimedes
dikenal sebagai ilmuwan atau ahli matematika dan fisika.Archimedes berasal dari
Syracus, Yunani. Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan
eksperimen sehingga ia dijuluki bapak IPA Eksperimen. Salah satu penemuan
termasyhur adalah hukum Archimedes.
Hukum
Archimedes berbunyi “suatu benda yang dicelupkan seluruhnya atau sebagian ke
dalam fluida akan mengalami gaya ke atas yang sama dengan berat fluida yang
dipindahkan”. Pada bunyi hukum Archimedes menjelaskan tentang gaya apung. Gaya
apung merupakan gaya ke atas yang diberikan oleh fluida pada benda yang
tenggelam di dalamnya. Misalnya saat kita menambahkan es batu ke dalam gelas
yang berisi air. Es batu mempunyai gaya apung yang diakibatkan oleh air yang
berperan sebagai fluida (Nurlaili, 2007).
Berdasarkan
hukum Archimedes kita mengenal istilah menggapung, tenggelam dan melayang.
Menurut Nurlaili, 2007 “Sebuah benda di katakana terapung dalam zat cair
apabila sebagian benda tercelup dan sebagian lagi muncul di udara, dengan kata
lain benda akan terapung bila massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis
zat cair”. Sehingga secara tidak langsung terjadi hubungan antara gaya ke atas
dengan benda yang dipindahkan.
Kita
mungkin pernah mengamati bahwa benda yang dimasukkan di dalam air terasa lebih
ringan dibandingkan ketika berada di udara. Hal ini sesungguhnya berat benda
itu tidak berkurang, tetapi gaya tarik bumi kepada benda tersebut besarnya
tetap. Hal apakah yang menyebabkan benda di udara lebih besar di banding pada
fluida.
Berdasarkan informasi di atas, maka perlu dilakukan
sebuah percobaan yang berjudul “Percobaan Archimedes” untuk mengetahui penyebab
berat benda di udara dengan didalam fluida dan hubungan gaya ke atas dengan
berat zat cair yang dipindahkan.
Hukum
Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya
ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat
zat cair yang dipindahkan. Ketika sebuah benda dimasukkan ke dalam fluida .
Maka akan terdapat perbedaan tekanan fluida pada bagian atas benda dengan
fluida bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah benda
memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas
benda. Hal ini disebabkan karena fluida yang berada di bawah benda. Hal ini
disebabkan karena fluida yang berada di bawah benda memiliki kedalaman yang
lebih besar dari pada fluida yang berada di atas benda.
Berdasarkan
hasil pengamatan, diperoleh untuk 1 buah benda, 2 buah benda dan 3 buah benda
dengan berat beban di udara secara berturut-turut 0,5 N, 1 N, dan 1,5 N.
sedangkan berat beban di dalam air berturut-turut sebesar 0,4 N, 0,9 N dan 1,3
N. Dengan demikian, berdasarkan data pengamatan dan analisis data tersebut
dapat disimpulkan bahwa berat benda di udara berbeda dengan berat benda di
dalam fluida. Ketika berat benda berada dalam fluida, berat benda tampak
berkurang di bandingkan denganberat benda di udara. Sesungguhnya berat benda
yang dicelupkan di dalam fluida tidak berkurang, karena gaya tarik bumi terhadap benda itu besarnya
tetap, tetapi zat cair yang memberikan gaya ke atas kepada benda yang tercelup di dalamnya. Hal ini dibuktikan
pada percobaan ke dua dimana benda yang di udara memiliki berat yang lebih
besar dibandingkan benda yang dimasukkan ke dalam fluida. Balok pendukung,
benda yang tidak dimasukkan ke dalam zat cair naik dan benda yang di udara
turun.
Massa
awal air untuk ketiga kondisi benda berturut-turut 0,03968 kg, 0,03849 kg dan
0,04175 kg. dan massa akhir untuk benda 1 buah, 2 buah dan 3 buah
berturut-turut 0,0473 kg, 0,0541 kg dan 0,06625 kg. pada analisis data
diperoleh gaya ke atas oleh air dari ketiga kondisi benda yaitu 0,1 N, 0,1 N
dan 0,2 N. Massa air yang dipindahkan berturut-turut 0,00762 kg, 0,01561 kg dan
0,0245 kg. Serta berat air yang dipindahkan berturut-turut 0,074676 N, 0,152978
N, dan 0,2401 N.
Berdasarkan
analisis data tersebut kita dapat membandingkan gaya ke atas oleh air dan berat
air yang dipindahkan. Ternyata nilai yang diperoleh dari percobaan yang kami
lakukan hampir sama dengan perbedaan masing-masing kondisi benda yaitu 0,025324
N, 0,052978 N dan 0,0401 N. Sehingga dapat dibulatkan atau dianggap sama. Hal
ini sangat sesuai dengan bunyi Hukum Archimedes, yaitu “Sebuah benda yang
tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas
yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan”.
Comments
Post a Comment