Sejarah Penemuan, Pengembangan, dan Aplikasi Konsep Thomas Alva Edison



A.    Sejarah Penemuan Konsep
Pada usia 15 tahun, Thomas Alva Edison telah menguasai prinsip dasar pekerjaannya setelah diterima bekerja sebagai satu dari seribu operator telegraf yang silih berganti dalam perang sipil amerika. Saat itulah ia memiliki kesempatan emas untuk memperbaiki kecepatan dan efisiensinya dalam mengirim dan menerima kode morse serta mempraktekan alat percobaannya yang didisain untuk memperbaiki alat tersebut. Ketika terjadi perang saudara di Amerika di tahun 1861 terjadi perang saudara di Amerika Utara dan Selatan. Kejadian ini menjadi topik yang sangat hangat di kala itu, dan Edison pun melihat ini sebagai peluang bisnis yang besar sehingga kemudian Edison pun membuat mesin pencetak koran sendiri. Dengan membeli alat cetak tua seharga 12 $ dan membuat perusahaan koran dengan nama "Weekly Herald". Koran inipun menjadi koran pertama yang diproduksi pertama sekali di kereta api. Koran ini pun terjual laku dipasaran.
Pada usia 16 tahun, setelah bekerja di berbagai kantor telegraf, sampailah ia pada penemuan pertamanya yang disebut dengan pengulang otomatis (Automatic Repeater) yang dapat menghantarkan sinyal diantara stasiun yang kosong. Sehingga memungkinkan orang dengan mudah dan akurat menerjemahkan kode morse tanpa ada gangguan. Anehnya, dia tidak pernah mematenkan buatannya tersebut.
Thomas alva Edison juga turut menaruh perhatian di arena politik. Bahkan, Edison sudah berhasil membuat sebuah alat voting otomatis ketika dia masih berumur 22 tahun. Alat voting eletronik ini sempat digunakan oleh anggota parlemen Amerika Serikat di tahun 1868. Alat mampu mencatat hasil voting dengan lebih cepat dan akurat secara otomatis. Edison membuat alat ini untuk merubah sistem voting parlemen yang cukup rumit, terutama ketika harus voting secara menyeluruh dan bergiliran. Cara kerjanya pun cukup mudah, alat ini dihubungkan dengan meja sekretaris yang akan memanggil nama dari para anggota dewan. Para anggota dewan tinggal menekan saklar ke pilihan Yes atau No. Pilihan tersebut akan secara otomatis terekam dalam alat penghitung. Sayangnya, tanpa alasan yang jelas para anggota parlemen tidak menyukai salah satu penemuan pertama Edison ini. Hak paten alat ini didapatkan pada tanggal 1 juni 1869.
Di tahun 1876, Edison menerima kekecewaan yang teramat sangat ketika Alexander Graham Bell telah mengalahkannya. Alexander Graham Bell telah mematenkan alat penghantar suara manusia. Padahal saat itu Edison juga telah mengembangkan alat ciptaannya agar dapat menghantarkan suara manusia. Kekecewaannya itu tidak membuatnya putus asa. Di tahun itu jugaa ia menyempurnakan temuan Alexander Graham Bell. Edison juga mulai melangkah pada penemuan bola pijar listrik.
Tahun 1877 ia menemukan sesutu yang sangat disenanginya  yaitu Phonograph yang merupakan alat yang dapat mencatat getaran suara. Alat ini menggunakan suatu silinder dibungkus kertas timah, diputar dengan tangan sementara sepucuk jarum mengikuti jalur yang ada pada silinder tersebut. Pada tahun 1877 ia mendapat hak paten Phonograph tersebut.
Pada tahun 1878 ia menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti lampu pijar. William Joseph Hammer, seorang insinyur listrik konsultasi, mulai tugasnya sebagai asisten laboratorium untuk Edison pada Desember 1879. Dia membantu dalam percobaan pada telepon, fonograf, listrik kereta api, pemisah bijih besi, penerangan listrik, dan penemuan berkembang lainnya. Namun, Hammer bekerja terutama pada lampu listrik pijar dan ditugaskan tes dan catatan pada perangkat itu. Pada tahun 1880, ia diangkat sebagai chief engineer dari Pekerjaan Lampu Edison. Pada tahun pertama, tanaman bawah Manajer Umum Francis Robbins Upton ternyata 50.000 lampu. Menurut Edison, Hammer adalah "pelopor penerangan listrik pijar".
Meskipun Edison telah membuat lampu berhasil untuk beberapa waktu, aplikasi patennya itu tidak lengkap disiapkan dan gagal. Tidak dapat meningkatkan modal yang dibutuhkan di Inggris karena ini, Edison terpaksa masuk ke dalam suatu usaha patungan dengan Swan (dikenal sebagai Ediswan). Swan mengakui bahwa Edison telah mengantisipasi Dia, katanya: "Edison berhak lebih dari saya, ia telah melihat lebih jauh ke dalam subjek ini, sangat jauh dariku, dan diramalkan dan disediakan untuk rincian bahwa saya tidak memahami sampai aku melihat sistemnya"
Tahun 1879, Edison telah menghasilkan konsep baru: lampu resistensi yang tinggi dalam vakum sangat tinggi, yang akan membakar selama ratusan jam. Sementara penemu sebelumnya telah menghasilkan penerangan listrik dalam kondisi laboratorium, dating kembali ke demonstrasi kawat bercahaya oleh Alessandro Volta pada tahun 1800, Edison terkonsentrasi pada aplikasi komersial, dan mampu menjual konsep untuk rumah dan bisnis dengan memproduksi secara massal relatif lama tahan bola lampu dan menciptakan sistem yang lengkap untuk generasi dan distribusi listrik.Hanya dalam waktu satu dekade Edison Menlo Park laboratorium telah diperluas untuk menempati dua blok kota. Edison mengatakan dia ingin laboratorium untuk memiliki "saham dari hampir setiap bahan yang mungkin".
Sebuah artikel surat kabar dicetak pada tahun 1887 mengungkapkan keseriusan klaimnya, yang menyatakan laboratorium berisi "delapan ribu jenis bahan kimia, setiap jenis sekrup dibuat, setiap ukuran jarum, setiap jenis kabel atau kawat, rambut manusia, kuda, babi, sapi, kelinci, kambing, gadis nakal, unta, sutra tekstur setiap, kepompong, berbagai jenis kuku, gigi ikan hiu, tanduk rusa, tempurung kura-kura, gabus, resin, pernis dan minyak, bulu burung unta, ekor merak, jet, kuning, karet, bijih.
Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya, serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun untuk percobaan membuat lampu pijar. Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tetapi tidak terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras Edison, sehingga mencapai hasil dengan menggunakan arang dari benang katun sebagai pijar yang ditaruh di tempat hampa udara hingga tidak terbakar habis dan mengeluarkan sinar pijar yang terang.  akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam dan hak paten lampu pijar didapatkan pada tahun 1880.
Sebuah pertemuan dengan perintis fotografis, Eadweard Muybridge, tampak memacu Edison untuk mengejar pengembangan sistem gambar bergerak. Pada 25 Febuari 1888, di Orange, New Jersey, Muybridge memberikan sebuah pelajaran yang meliputi demonstrasi zoopraxiscope, sebuah alat yang memproyeksikan beberapa gambar yang digambar di sepanjang pinggir disket kaca, memproduksi ilusi gerak. Kesempatan Edison sangat dekat, dan pelajaran dapat dihadiri oleh Edison dan fotografer perusahaannya, Willian Dickson.
Dua hari kemudian, Muybridge dan Edison bertemu di laboratorium Edison di Orange Barat; Muybridge kemudian menjelaskan bagaimana menginginkan kolaborasi untuk menggabungkan alatnya dengan fonograf milik Edison, sebuah kombinasi sistem yang dapat memainkan suara dan gambar secara bersamaan. Tidak ada kolaborasi yang dilakukan, tetapi pada Oktober 1888, Edison mengajukan tuntutan pendahuluan, yang dikenal sebagai surat protes, dengan Kantor Paten Amerika Serikat mengumumkan rencananya untuk menciptakan sebuah alat yang dapat “untuk mata padahal yang fonograf lakukan untuk telinga”.
Jelas sudah bahwa hal ini diharapkan sebagai bagian dari sistem audiovisual yang lengkap: “kita dapat melihat dan mendengar keseluruhan opera sesempurna pertunjukan yang sesungguhnya”. Pada Maret 1889, surat protes yang kedua diajukan, yang mana mengumumkan alat gambar gerak yang disebut dengan, Kinetoskop, berasal dari bahasa Yunani yakni kineto (pergerakan) dan scopos (untuk melihat).
Edison menugaskan Dickson, salah satu pekerjanya yang paling berbakat, untuk membuat Kinetoskop menjadi kenyataan. Edison akan memberikan modal penuh atas penemuan, tetapi secara konsensus historiografikal penemuan tersebut akan menjadi hasil karyanya. Sementara Edison mencoba memahami ide dan inisiasi percobaan, Dickson diberikan kesempatan bersekolah untuk mempelajari konsep praktikal dalam kenyataan. Laboratorium Edison, meskipun, dipekerjakan sebagai organisasi kolaboratif. Asisten laboratorium ditugaskan untuk mengerjakan berbagai proyek sementara Edison mengawasi dan melibatkan dirinya dan berpartisipasi berbagai tingkatan.
Tidak ada yang menyangka bila Thomas Alat Edison juga turut andil dalam perkembangan dunia pertambangan. Berawal dari eksperimen yang gagal, Edison berhasil membuat sebuah mesin pengolah semen yang digunakan untuk membuat salah satu stadion American Football kenamaan, Yankee Stadium. Pada 1890an Edison tercatat melakukan sebuah eksperimen dengan menggunakan sebuah magnet untuk mempermudah pemilahan biji besi hasil tambang.
Bahkan, pembuatan mesin ini menjadi salah satu percobaan termahal yang pernah dilakukan oleh Edison. Ironisnya, beberapa masalah terkait pembuatan komponen dan harga dari bijih besi yang terus menurun mengakibatkan eksperimen mesin pemisah besi milik Edison terbengkalai. Untungnya, hasil riset dari penelitian ini dia gunakan untuk membuat semen baru berkualitas unggulan. Mesin pengolah semen ini sendiri diklaim telah merevolusi industri pembuatan semen di dunia.
Masih banyak lagi hasil penemuan Edison yang bermanfaat. Secara keseluruhan Edison telah menghasilkan 1.039 hak paten. Penemuannya yang jarang disebutkan antara lain : telegraf cetak, pulpen elektrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak. Thomas Edison juga berjasa dalam bidang perfilman. Ia menggabungkan film fotografi yang telah dikembangkan George Eastman menjadi industri film yang menghasilkan jutaan dolar seperti saat ini.
Sebagian besar temuan ini tidaklah seluruhnya orisinil, tetapi merupakan perbaikan paten-paten terdahulu, dan sebenarnya diciptakan oleh karyawannya yang banyak. Edison sering dikritik karena tidak mencantumkan nama karyawannya. Meskipun demikian, Edison menerima paten di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Britania Raya, Prancis, dan Jerman.
Edison mendirikan Motion Picture Patents Company, yang merupakan konglomerasi sembilan studio film utama (yang biasa dikenal sebagai Edison Trust). Ia juga banyak membantu dalam bidang pertahanan pemerintahan Amerika Serikat. Beberapa penelitiannya antara lain : mendeteksi pesawat terbang, menghancurkan periskop dengan senjata mesin, mendeteksi kapal selam, menghentikan torpedo dengan jaring, menaikkan kekuatan torpedo, kapal kamuflase, dan masih banyak lagi.
B.     Pengembangan Konsep
Pada Awal tahun 1880, telegraf elektrik berkembang dengan digunakannya tegangan listrik untuk mengontrol elektromagnet yang didengarkan pada ujung-ujung transmisi. Keterbatasan teknologi saat itu adalah hasil pengiriman kode melalui kabel tidak dapat di print. Kemudian, telegraf elektrik dikembangkan dengan menggunakan elektromagnet receiver. Dengan elektromagnet receiver, kode morse dapat diterjemahkan kepada pendengarnya dalam bentuk tulisan.
Edison membuat perbaikan dengan ide lampu pijar, dan memasuki kesadaran masyarakat sebagai "penemu" dari bola lampu, dan penggerak utama dalam mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk tenaga listrik. Setelah banyak percobaan dengan platinum dan filamen logam lainnya, Edison kembali ke filamen karbon. Tes pertama yang berhasil adalah pada 22 Oktober 1879, itu berlangsung 13,5 jam. Edison terus memperbaiki desain ini dan dengan 4 November, 1879 mengajukan paten AS 223.898 (diberikan pada tanggal 27 Januari 1880) untuk lampu listrik menggunakan "filamen karbon atau digulung strip dan terhubung ke kawat platina kontak". Meskipun paten dijelaskan beberapa cara untuk menciptakan filamen karbon termasuk "kapas dan benang linen, splints kayu, kertas melingkar dengan berbagai cara", tidak sampai beberapa bulan setelah paten diberikan bahwa Edison dan timnya menemukan berkarbonisasi bambu filamen yang bisa berlangsung lebih dari 1.200 jam. Ide menggunakan bahan baku tertentu berasal dari Edison mengingat ujiannya dari beberapa benang dari alat pancing bambu sambil bersantai di tepi Battle Lake di negara masa kini dari Wyoming, di mana ia dan anggota lain dari tim ilmiah memiliki perjalanan sehingga mereka bisa dengan jelas mengamati gerhana matahari total pada tanggal 29 Juli 1878, dari Continental Divide.
Patent Electric Lamp Dikeluarkan 27 Januari 1880 Pada tahun 1878, Edison membentuk Edison Electric Light Company di New York City dengan pemodal, termasuk JP Morgan dan anggota keluarga Vanderbilt. Edison membuat demonstrasi publik pertama dari bola lampu pijar nya pada tanggal 31 Desember 1879, di Menlo Park. Ia selama waktu ini bahwa ia berkata. "Kami akan membuat listrik murah sehingga hanya orang kaya akan membakar lilin."Lewis Latimer bergabung dengan Perusahaan Edison Electric Light pada tahun 1884. Latimer telah menerima paten pada Januari 1881 untuk "Proses Manufaktur Karbon", metode ditingkatkan untuk produksi filamen karbon untuk bola lampu. Latimer bekerja sebagai seorang insinyur, juru gambar dan saksi ahli dalam litigasi paten pada lampu listrik. Perusahaan George Westinghouse membeli induksi bersaing Philip Diehl hak paten lampu (1882) sebesar $ 25.000, memaksa pemegang paten Edison untuk mengenakan tarif yang lebih masuk akal untuk penggunaan hak paten Edison dan menurunkan harga lampu listrik. Tahun 1882 ia memasang lampu-lampu listrik di jalan-jalan dan rumah-rumah sejauh satu kilometer di kota New York. Hal ini adalah pertama kalinya di dunia lampu listrik di pakai di jalan-jalan.
Pada tanggal 8 Oktober 1883, kantor paten AS memutuskan bahwa paten Edison didasarkan pada karya William Sawyer dan karena itu tidak valid. Litigasi berlangsung selama hampir enam tahun, tanggal 6 Oktober 1889, ketika seorang hakim memutuskan bahwa listrik-cahaya perbaikan Edison klaim atas "filamen karbon resistensi tinggi" berlaku.
Pada tahun 1890, ia mendirikan perusahaan General Electric. Yang mulanya lampu pijar menggunakan arang benang katun dan pada tahun 1883 Edison menemukan efek aliran elektroin pada filament.

Dickson dan kepala asistennya, Charles Brown, pada awalnya membuat pemberhentian kemajuan. Ide Edison meliputi perekaman foto dengan tepat, seluas 1/32 inci, secara langsung di atas sebuah silinder (yang lebih dikenal dengan nama “drum”); terbuat dari material tembus cahaya untuk gambar positif atau kaca untuk gambar negatif, yang terbungkus collodion untuk mengembangkan dasar fotografis. Sebuah silinder audio dapat menyediakan suara yang memiliki sinkronisasi, sementara gambar-gambar berputar, yang dioperasikan dalam skala, dapat dilihat melalui pipa yang berbentuk seperti mikroskop. Ketika tes dilakukan terhadap gambar yang diperbesar dengan skala 1/8 inci, kekesatan emulsi bromida silver pada silinder menjadi tidak dapat diterima secara nyata. Sekitar Juni 1889, laboratorium mulai bekerja dengan kertas seluloid yang sensitif, yang disediakan oleh John Carbutt, kertas ini dapat membungkus silinder, menyediakan perekaman fotografi dengan dasar yang jauh lebih superior. Film pertama yang dibuat untuk Kinetoskop, dan secara nyata menampilkan gambar bergerak yang pernah diproduksi dalam film fotografis di Amerika Serikat, dikenal sebagai Monkeyshines, No. 1, yang mempertunjukkan seorang pekerja laboratorium secara nyata menampilkan fisik wajah seseorang. Usaha melakukan sinkronisasi suara tertinggal di belakang, sementara Dickson juga menguji cakram yang didasarkan pada desain pameran.
Proyek ini semakin berkembang, khususnya disebabkan oleh perjalan Edison ke Eropa dan Pameran Universitas di Paris, yang mana ia berangkat pada 2 atau 3 Agustus 1889. Selama dua bulan pelayaran, Edison bertemu dengan sarjana fotografi Etienne Jules Marey, yang menemukan “pistol kronofotografis” , kamera pertama gambar bergerak yang mudah dibawa—yang mana menggunakan sepotong film fleksibel yang dirancang untuk menangkap serangkaian gambar sebanyak dua puluh bingkai per detik.
Pada 20 Mei 1891, demonstrasi publik pertama mengenai bentuk dasar Kinetoskop diberikan di laboratorium yang dihadiri oleh 150 anggota Federasi Nasional Kelompok Wanita. Koran New York Sun menggambarkan kelompok wanita ini melihat “kotak cemara kecil” pada pertemuan tersebut. Di bagian atas kotak terdapat sebuah lubang dengan diameter sekitar saru inci. Melalui lubang tersebut, mereka melihat gambar seorang pria. Gambar ini sungguh mengagumkan. Pria tersebut menunduk dan tersenyum dan melambaikan tangannya dan membuka topinya dengan anggun. Setiap gerakan begitu sempurna.
Seorang pria bernama Dickson; film kecil, dengan durasi tiga detik, saat ini dikenal sebagai Dickson Greeting. Pada 24 Agustus, tiga aplikasi hak paten diajukan: pertama untuk “Kamera Kinetografis”, kedua untuk kamera, dan ketiga untuk “Peralatan Fotografi untuk Objek Bergerak". Aplikasi Kinetoskop juga meliputi perencanaan mengenai sistem proyeksi film stereoskopis yang telah ditinggalkan.
Pada musim gugur 1892, rancangan Kinetoskop telah lengkap. Potongan film, pertama kali diproduksi oleh Eastman, dan kemudian, sejak April 1893, oleh Perusahaan Kamera New York Blair, dengan luas 35 mm (13/8 inci); memiliki empat lubang pada setiap sisi. Dalam beberapa tahun, format dasar ini diadopsi secara global sebagai standar film gambar bergerak, yang tetap bertahan hingga saat ini. Publikasi pada Oktober 1892 rangkaian Fonograf Sinematografis dipertontonkan dalam format demonstrasi bahwa Kinetograf telah diakui untuk memproduksi gambar dalam era film yang baru.
Pertunjukan film perdana Kinetoskop di New York, Amerika Serikat pada tahun 1894 memiliki beberapa penonton setia seperti Elisabeth Maria, serta Lumiere Bersaudara. Dua kakak-beradik Ausguste Lumiere dan Louis Lumiere dari Perancis merupakan pengagum dan penonton setia Kinetoskop. Tapi Lumiere bersaudara bukan sekadar menjadi pengagum dan penonton. Mereka adalah penonton kreatif. Keduanya kemudian merancang peralatan baru yang mengkombinasikan kamera, alat memproses film, dan proyektor menjadi satu. Ausguste Lumiere dan Louis Lumiere menyebut peralatan baru untuk Kinetoskop itu dengan sinematografis (cinematographe). Peralatan sinematografis ini kemudian dipatenkan pada tahun 1895. Sinematografis memiliki mekanisme gerakan yang tersendat (intermittent movement) yang menyebabkan setiap frame dari film diputar akan berhenti sesaat, dan kemudian disinari lampu proyektor. Pada masa awal penemuannya, peralatan sinematografis tersebut telah digunakan untuk merekam adegan-adegan yang singkat. Misalnya, adegan kereta api yang masuk ke stasiun, adegan anak-anak bermain di pantai, di taman, dan sebagainya.
Perkembangan gemilang dalam sejarah perjalanan film ditandai dengan langkah Lumiere Bersaudara yang memproyeksikan pertama kali hasil karya mereka ke hadapan publik pada 28 Desember 1895, di ruang bawah tanah sebuah kafe di Paris. Pada hari itu, publik yang menyaksikannya masuk dengan membeli karcis. Tanggal 28 Desember 1895 merupakan hari bersejarah karena merupakan hari kelahiran bioskop yang pertama di dunia. Langkah yang dilakukan Lumiere Bersaudara yakni menghadirkan konsep pertunjukan bioskop atau penayangan film ke layar dalam suatu ruangan yang gelap, pelan tapi pasti, terus berkembang ke berbagai penjuru dunia. Sekitar sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1905, tempat pemutaran film (bioskop) yang disebut Nickelodeon muncul dan berkembang subur di Amerika Serikat. Film-film awal yang dipertontonkan kepada publik adalah film-film berdurasi singkat, sekitar 10 menit. Meskipun waktu putar atau tayangnya singkat, tapi film tersebut sudah menampilkan unsur cerita di dalamnya.
Pada 1895, Edison memperkenalkan kinetopon, yang merupakan penggabungan antara Kinetoskop dengan fonograf silinder. Proyeksi film, yang Edison awalnya meremehkannya tidak bernilai ekonomi, dengan segera menggantikan model pertunjukan Kinetoskop yang individual. Banyak dari sistem preyeksi dibangun oleh perusahaan Edison dengan menggunakan nama Kinetoskop.
Pada 14 April 1894, pertunjukan komersial pertama gambar bergerak dalam sejarah diselenggarakan di New York, menggunakan sepuluh Kinetoskop. Instrumental kelahiran budaya gambar hidup Amerika, Kinetoskop juga menjadi pengaruh utama di Eropa; pengaruhnya semakin meluas disebabkan oleh keputusan Edison untuk tidak mempatenkannya, memfasilitasi banyak imitasi dan improvisasi teknologi.
Dalam pengembangan alat vote, karena para anggota parlemen tidak menyukai alat ini, alhasil alat ini tidak jadi diproduksi secara massal. Namun, saat ini alat tersebut telah menjadi inspirasi dari alat pemilu elektronik yang kini diterapkan oleh beberapa nagara maju seperti Amerika. Bahkan, di masa depan bukan tidak mungkin alat perekam voting semacam ini akan digunakan oleh berbagai lembaga pemerintahan atau non-pemerintahan.
Edison kemudia menyempurnakan alat perekam suara menggunakan sebuah piringan hitam untuk menggantikan lempengan timah. Lagu “Marry had a little lamb” pun tercatat sebagai lagu pertama yang berhasil direkam di dunia. Uniknya Edison sendirilah yang menyanyikannya. Rekaman tersebut tidak hanya menggemparkan ilmuan lain di Labnya, tetapi juga seluruh dunia, serta menanda lahirnya industry rekaman music dunia. Phonograf tersebut akhirnya diproduksi missal dan dijual untuk umum di tahun 1890 hingga 1925.


C.    Aplikasi Konsep
1.      Mesin cetak listrik menjadi keyboard komputer, Edison mematenkan penemuannya berupa Mesin Cetak Listrik pada 1872 lalu, seiring berjalannya waktu mesin cetak Edison pun berevolusi menjadi mesin tik analog karena bentuknya yang lebih ergonomis. Era analog bertranformasi ke dalam era digital, mesin tik analog pun berubah format menjadi mesin tik digital, hingga akhirnya mesin cetak edison berevolusi menjadi sebuah keyboard komputer.
Gambar 1.  Keyboard Komputer
2.      Pena stensil menjadi mesin tato. Sepertinya semua pencinta dan penikmat seni hias tubuh, khususnya tato/rajah harus berterimakasih kepada Edison. Karena tanpa penemuan pena stensil yang ditemukan pada 135 tahun lalu, meski saat itu pena tersebut digunakan sebagai alat pencatat faksimil ataupun dokumentasi lainnya. Namun mesin tato moderna ini memiliki cara kerja yang mirip dengan pena stensil tersebut.
Gambar 2. Mesin Tato
3.      Mesin vote (pilih) analog menjadi mesin vote modern. Seperti halnya mesin cetak analog yang ditemukan oleh Edison, evolusi tersebut pun dialami oleh mesin vote analog. Mesin yang digunakan sebagai alat pemilihan kontes, ataupun undian, dan dibidang politik alat ini merupakan salah satu simbol demokrasi, apabila sebuah musyawarah gagal mendapatkan suara secara aklamasi. Alat voting ini Edison temukan pada 1869 lalu. Sepertinya sistem demokrasi banyak diselematkan oleh alat ini.
Gambar 3. Mesin Vote Modern
4.      Fonograf menjadi sistem stereo. Satu yang paling popular dan berpengaruh dalam penyebaran budaya dan informasi di dalamnya adalah fonografi (phonograph) sebuah alat perekam dan sekaligus mengeluarkan suara yang Edison temukan hampir tiga abad lalu atau sekitar 1877. Alat ini berevolusi menjadi gramofon (alat pemutar piringan hitam), sehingga semua orang dapat menikmati musik tanpa harus menyaksikan siaran ataupun pertunjukan langsung para musisi. Hingga akhirnya pemutar piringan hitam dan perekam suara bertransformasi menjadi alat penghasil suara untuk laser disc, compact disc, hingga dvd (Dissociated vertical deviation) di era elektronika. Dan paling mutakhir adalah berkembangnya teknologi digital yang melibatkan komputerisasi, kita dapat menikmati musik, video, citra (gambar) melalui berbagai macam gagdget, mp3 player, mp4player, ipod, dan sebagainya.
Gambar 4. Sistem Stereo
5.      Telephone versi Edison menjadi telephon modern. Sebenarnya Edison tidak secara langsung menemukan alat komunikasi yang bernama Telephone, namun ia memberikan sebuah inspirasi bagi penemunya melalui alat pengirim data suara melalui sebuah rangkaian listrik. Alat ini kemudian dapat dihubungkan ke alat yang sama di tempat yang berbeda dan berjauhan, dengan kata lain alat komunikasi jaringan internal. Meski demikian Telephone versi Edison ini menginspirasi lahirnya Telephone modern.
Gambar 5. Telephone Modern
6.      Lampu pijar listrik menjadi lampu cfl modern. Salah satu temuan yang mencuatkan nama Edison adalah lampu pijar, karena penerangan di malam hari sangatlah dibutuhkan bahkan hingga sekarang. 132 tahun setelah Edison menemukan lampu pijar, sistem pencahayaan listrik pun semakin berkembang , kini kita mengenal lampu pijar yanglebih hemat energi seperti lampu berbahan fosfor (neon), atau lebih dikenal dengan lampu cfl (compact fluorescent lamp).
Gambar 6. Lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp)
7.      Mesin rel kereta elektromagnetis menjadi rel bawah tanah dan jalur transportasi regional. Salah satu alat transportasi modern adalah kereta api, mulai dari kereta api uap, diesel hingga listrik seperti sekarang ini, bahkan di negara-negara maju kereta di jalankan dengan menggunakan radiasi elektromagnetis sehingga mampu bergerak lebih cepat daripada kereta berteknologi uap dan diesel.
Gambar 7. Rel Bawah Tanah dan Jalur Transportasi Regional
8.      Alat pengawet bebuahan menjadi mesin kemasan vakum. Salah satu temuan Edison yang melibatkan kuliner, penyimpanan makanan, adalah alat pengawet makanan terutama berbahan sayuran. Pada 1881, Edison telah mematenkan sebuah alat yang mampu mengeluarkan udara dari dalam sebuah botol, tabung gelas, toples, hingga makanan di dalamnya berada dalam ruang hampa udara. Melalui cara ini, Edison berpendapat akan mencegah hidupnya mikro organisme yang dapat membuat makan menjadi cepat busuk. Di saat ini, kita mengenalnya dengan alat penyedot udara dalam kemasan plastik bahan makan di berbagai toko swalayan.
Gambar 8. Mesin Kemasan Vakum
9.      Kamera kinetograf menjadi kamera gambar. Edison pun sangat berjasa di bidang perfilman dunia, terbukti temuan kamera kinetograf atau lebih dikenal dengan nama kinetoskop. Kinetoskop adalah kamera gambar hidup pertama yang menampilkan gambar bergerak. Alat ini dapat memperlihatkan film secara individual melalui lubang kecil yang menyerupai jendela.
Gambar 9. Kamera Kinetograf menjadi Kamera Gambar


10.  Roda Kendaraan Kayu/Besi Menjadi Ban Karet
Gambar 10. Roda Kendaraan Kayu/Besi Menjadi Ban Karet
Jauh sebelum Edison, semua pemakai kendaraan sepertinya tidak akan merasakan nyamannya berkendaraan. Ketika itu roda kendaraan yang terbuat dari kayu dan logam sangat lazim digunakan, sehingga ketika kendaraan melintasi kondisi jalanan berbatu atau bertekstur keras maka baik penumpang maupun pengendara akan merasa tidak nyaman bahkan cukup sulit mengendalikan kemudi kendaraanya. Namun setelah Edison berpikir untuk melapisinya dengan lapisan karet di atas permukaan roda, maka kenyamanan dalam berkendaraan pun lebih terjamin, dan menginspirasi teknologi ban kendaraan modern hingga sekarang.
Sekian dan Terima Kasih. 
Dapatkan uang secara gratis di sini Uang Gratis setiap detik.

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PENGUKURAN PANJANG

LAPORAN PRAKTIKUM : PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI DENGAN METODE AYUNAN BANDUL

LAPORAN PENGUKURAN MASSA